KISAH PERTUALANGAN Dr IWAN DI KOREA SELATAN

KISAH PERTUALANGAN Dr IWAN DI KOREA SELATAN

Kisah pertualangan penulis di Korea Selatan saat   mendampingi Isteri Lily W. AMdPK,SKM,MM. selaku ketua Federasi Rekam Medis dan Kesehatan Indonesia (FORMIKI) dalam rangka  kongres Se-dunia  dari  Federasi International Rekam Kesehatan(IHFRO) di gedung COEX(Corea Expo) Seoul bulan Juni 2006. Lihatlah profile kami saat berkunjung ke Pulaua Namu ,pulau yang sangat terkenal karena dipulau tersebut  film Korea yang terkenal di buat,*ill 001

    *ill 001

.

Penulis dan nyonya serta tiga orang peserta lain dari RS Harapan Kita, Mantan Ketua Formiki dan peneliti dari FKM UI, menginap dipaviliun Kedutaan besar Indonesia di Seoul, yang dibangun oleh mertuanya presiden SBY almarhum Jendral Sarwo Edhi. Fasilitas ini diperoleh karena salah satu peserta manatn Ketua Formiki, Ibu DR Gemala Hatta,MRA,Mkes,PhD  putrinya Bung Hatta , sudah pernah kesana dan kenal dengan pengurus Pavilliun tersebut, saat adiknya Halida Hatta bekerja disana,

Sungguh menakjubkan Korea Selatan dengan bangunan supermodern, lapangan terbangnya jauh dari Seoul, untung pihak kedutaan menjemput kami, karena bila naik taksi bisa bangkrut karena sangat mahal, biayanya Rp.800.000, pernah ada orang Indonesia sok gengsi naik taksi sampai mereka terkejut bewsar, Naik Bus Rp.150.000,-  per orang, juga Hotel disana sangat mahal dan juga makanannya.

 Kami diajak naik bus bersama rombongan keluarga besar pegawai kedutan besar Korea Selatan termasuk Ibu Duta Besar untuk mengikuti mereka mengadakan Hari Kebudayaan Indonesia di Pulau namu dalam rangkan Pameran Internasional Buku Anak  di pulau tersebut, dlam bahasa Korea “NAMBOOK” ini merupakan Pameran Buku International ke tiga , lihat illsutrasi *ill 002

 . 

          *ill 002

Perjalanan keluar kota tersebut sangat indah pemandangannya dan jalan sangat mulus, lurus, segala bukit dan gunung ditembus dengan  terowongan (hal sama juga penulis  lihat di China Selatan dekat kota Guillin), terowongan cukup panjang, sehingga dengan cepat kami sampai dipingir sungai, dan naik kapal penyeberangan kepulau Namu.Didepan tempat pameran internasional Buku di Pulau Namu, penulis telah melihat buku-buku anak dari seluruh dunia, dan disna juga dijual buku-buku lama Korea, penulis sangat beruntung memeoleh beberapa buku lama Korea seperti buku Keramik Korea lama dan buku sejarah perkembangan museum  Korea Selatan lengkap dengan sejarah dan penemuan artifak Korea kuno, sehingga penulis mampu menyusun sejarah Korea Selatan, apabila selesai akan di muat tulisan tersbut di web blog. Selain itu juga banyak buku korea kuno lengkap dengan illustrasi foto  juag ditemukan pada toko barang antik seperti jalan Surabaya jakarta namanya Insadong.

Didepan tempat pameran tersebut , ada dekorasi patung tradisional anak Korea, lihat illustrasi *ill 003.*003

pada acara Hari indonesia pada pameran tersebut ,keluarga besar Kedutaan Indonesia di Korea S, membuat suatu acara pertunjukan yang sunguh istimewa berupa tarian, pameran busana traditonal Indonesia, dan diakhiri dengan acara joget diiringi Band Kedutaan Indonesia , kami  berjoged ria dengan seluruh penonton *ill 004*ill 004,

diiringi  lagu dangdut ,sungguh menyenangkan dapat ikut melihat bagaimana mereka memprmosikan budaya Tanah air Kita.

 Penulis tidak ikut kongres, hanya mendampingi Isteri, sehingga selama mereka kongres lebih kurang satu minggu , penulis dengan memberanikan diri bertualang naik Bus, sehingga  inggat nomor bus dan rute .

 Setelah mahir, sore dan malam hari mengajak anggota delegasi keliling kota Seoul yang di belah dua oleh sungai yang lebar, sungai Han .Lihatlah betapa indahnya taman dan air mancur didepan balaikota Seoul “*ill 005

*ill 005

Selama lima hari penulis berburu koleksi unik disana,dan menemukan banyak dokumen,foto-foto dan buku lama yang  dpat dijadikan bahan untuk menulis tetntang Korea selatan, nantinya akan digabung dengan koleksi yang ditemukan di Jkarta seprti buku Korea Utara, Kim Il sung dan Pardana menteri Korea Selatan yang terkeanl Park Choong Ho, teramsuk juga prangko dan katu telepon yang indah-indah serta langka.  

Sangat sulit mencari toko prangko disana, setelah dua hari mencari di Toko anti Insadong, akhirnya penulis menemukan toko prangko dibawah tanah diantara pasar dekat pintu gerbang lama ,”Nam Dai Moon” arti Nam adalh Selatan, Dai = besar dan Moon = pintu gerbang  (ingat lagu Den Pasar Moon), lihatlah profil penulis didepan pintu gerbang tersebut *ill 006

              *006

, yaitu antara Pasar dekat Nam Dai Moon dan Museum Bank Korea serta Kantor Pos Seoul. ditempat ini penulis menemukan koleksi sampul saat pendudukan Jepang di Korea ,dijual sangat murah karena mereka membenci bangsa jepang yang menjajah mereka cukup lama hampir 50 tahun. 

Pada malam hari, penulis bersama Isteri berjalan kaki ke pinggir Sungai Han ,sungguh Indah, rasanya eperti kembali  berbulan madu tempo masih muda, lihatlah foto penulis dpinggir sungai Han dekat jembatan yang besar,  lihat ill *007

*007

Penulis  dan keluarga mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan yang sangat bersaudar dari keluarga besar Kedutaan indonesia di Seoul, sehingga dapat melihat pulau Nami yang indah tersebut. sa;lah satu obyek yang menakjubkan adalah temapat lokasi shooting film terkenal Korea *ill 008

*ill 008

Kami juga pergi mengunjungi, Istana Kaisar Korea Selatan, ada dua , disana diperlihatkan upacara ganti  prajuit Korea dengan pakaiana traditional dengan diiringi musik lagu Mars Kerajaan, juga melihat musuem keramik yang indah dan menakjubkan.lihatlah penjaga pintu gerbang denga pakaian traditional.*ill 009ll 009

Makanan disana sangat mahal, satu potong  ayam pangang harganya Rp.100.000. sehingga untuk berhemat, kami sudah membawa supermie dari indonesia, dan penulis membeli sup bakso yang harganya satu bakso sepuluh ribu rupiah, kemudian dimasak bersama supermie ,lumayan juga rasanya. kami juga diundang makan oleh pihak Kedutaan*ill 010 , Sungguh mengagetkan makan delapan orang ,bayarnya sampai 3 juta rupiah, kur satu Won saat itu 1 won = 10 rupiah, mereka bayar mulai sepuluh ribu Won sampai seratus ribu won

.*ill 010 

Penulis sangat kaget waktu antre di Restaurant  Mac Donald,karena ingin minum ice cream ,diIndonesia harga  lima ribu rupiah disana jadi dua puluh lima ribu rupiah, satu potong ayam tambah kentang  disini harganya tiga puluh ribu rupiah , di Korea  seratus ribu rupiah, tapi rasanya jauh lebih lezat,

Makanan traditonal disana adalah ayam bakar dengan sayur  yang diasinkan tambah rempah,asam dan cabe  Kim Chi namanya.

Naik bus sepuluh ribu won jauh dekat, seluruh orang disana naik bus karena taksi sangat mahal, Bos-bos pakai dasi dan kiat dari Indonesia terpaksa pakai Jas karena cuaca dingin saat itu musim semi 25 derajat celsius, jika musim dingin minus sepuluh derajat celsius ,jadi salju menyelimuti kota tersebut.,Banyak TKI yang bekerja disan tak mau pulang lagi, termasuk supir kendaraan kedutaan yang menjemput kami dilapangan terbang, karena gajinya per bulan dapat  mencapai limabelas sampai duapuluh juta rupiah per bulan.  

 Selesai @Hakcipta  Dr Iwan Suwandy.2010.